Wednesday, May 31, 2006

Campur Aduk


Whoaaa…akhirnya bisa nongol lagi di blog tercinta ini. Well, beberapa waktu belakangan aku terlalu overwhelmed dengan diriku sendiri sampe gak sempet posting… Bukan berarti aku sibuk banget sampe pulang malam juga sih…Too many things going on…dan kalo sekarang harus cerita semuanya, kayanya gak mungkin aja gitu. Secara dalam beberapa hari ini kehidupanku penih dengan cerita. Mulai dari yang engga penting sampe yang gak berarti (?!)

Ada cerita kehebohan pas aku Lexi Boy dateng ke Singapore yang bikin aku sama Mbak Nat pontang panting kaya ikutan amazing race, trus ada Friday the 19th, hari paling kelabu dalam sejarah kehidupanku (still regret it the whole long way…), ada persiapan 3rd closing yang sedang aku jalani sekarang ini, persiapan kepulangan Divakar ke India, kepastian si Ririen berangkat ke Spore (looking forward to it pal!!), struggle-ku ketika aku kembali mencari reason kenapa aku ada di Negara jayus ini…tapi above all, engga ada yang mengalahkan BIG BANG in my head ketika aku denger bahwa Jokjakarta diguncang gempa yang membawa pergi ribuan nyawa dari kota tercinta itu.

Pagi itu aku adalah another ordinary Saturday buatku. Ordinary karena aku bangun siang di kamar hotel, setelah dua weekend sebelumnya aku habiskan nginep di apartment mbak Nat. Aku engga punya feeling apa2 waktu aku pindah channel ke RCTI. Aku cuma mikir bakal dapet update status Merapi sama rusuh di Timor Leste. Even ketika pertama aku denger bahwa Jokja diguncang gempa, I was pretty calm. Aku cuma sms mama dan nanya apakah keadaan Magelang baik2 aja. She said everything was okay.

Siangnya aku telpon Aussie karena kangen pacaran. Nah, pas kami asik2 pacaran tiba2 si doi dapet sms dari Rudy, temen kami bahwa he’s heading back from Surabaya to Jokja because of severe damage from the earthquake, which apparently affected his family. Kaget denger itu, aku switch channel tipi ke RCTI lagi dan the truth lay before my eyes…..dari situlah aku baru tau magnitude gempa yang terjadi pagi itu. I could not believe my eyes…. Ternyata gempanya benar2 dahsyat… Aku engga bisa bilang apa and I know there’s not much to say -even now-…

Kota itu adalah tempat aku belajar mengenal dunia. Banyak sudutnya yang kusimpan sebagai kenangan. Perjalanan panjangku ini juga berawal dari langkah2 kecilku di sepanjang Jalan Kaliurang, Jetis, Malioboro, dan Bantul. How could I forget bahwa hari2 awalku di kota itu adalah numpang kakak sepupuku di kamar kost-nya di Gedongkuning, Bantul. Tempat yang mungkin sekarang tinggal puing… Kota yang mengajarkan kesederhanaan dan how to believe in yourself. Kota dimana aku bertemu dengan begitu banyak penakluk dunia. Kota yang sangat aku sayangi….. Jadi, cuma mau bilang dunia-ira sedang benar2 berkabung.
Cepat bangkit ya Jokja tercinta..someday aku akan pulang dan mendapati engkau menyambutku dengan lagu yang sama… dengan senyum yang sama di wajah sederhana orang2nya… My prayer goes out to reach you… Wishing you to be strong and able to revive soon

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home